Scorpio - Zodiac Sign

Sabtu, 20 Agustus 2011

HADIAH CINTA

         Aku adalah lelaki yang ingin menjadi orang yang besar dimata dan hati semua orang. Aku juga orang simple (sederhana) yang selalu bersikap cuek. Ibu adalah wanita yang paling ku cintai dan ku hormati. Ibuku bekerja sebagai seorang guru dan juga memiliki pekerjaan sampingan sebagai menjadi seorang pengasuh disebuah panti asuhan. Ayah adalah orang yang bijaksana dan sudah hampir dua tahun ini dijepang untuk bekerja. Hanya tinggal aku dan ibu disini. Aku selalu merasa sepi dan sendirian karena aku beranggapan bahwa semua manusia yang ada didekatku tidak ada yang punya rasa kasih saying padaku. Aku selalu merasa sendirian. Bagaimanapun aku hanyalah manusia biasa yang sama dengan orang lain, yaitu sama-sama membutuhkan cinta dan kasih sayang.

Pagi ini seperti biasanya aku bangun jam 05.30 am lalu membersihkan tempat tidur, mandi, dan sarapan. Setelah itu berangkat kesekolah seperti biasa.
“Bu, hari ini aku minta uang jajan yang lebih banyak dari biasanya ya!” Pintaku pada ibu sebelum berangkat.
“Apa uang jajan dari ibu masih kurang banyak? Atau anak ibu yang tampan ini mau pacaran sampai larut lagi seperti kemarin?”
“Bukanya begitu bu, lagi pula kemarin ituaku yang diajak” Alasanku.
“Maafkan ibu, sayang. Hari ini uangnya terpakai, karna ada urusan yang amat sangat penting, dan hal penting ini akan membuat kita lebih bahagia”. Ujar ibu dengan sedikit senyum di bibirnya.

            Aku heran dengan alasan ibu, apa maksudnya hal penting yang membuat bahagia itu. Tapi Karena aku saying dan cinta dengan ibuku, akhirnya aku berangkat sekolah dengan uang jajan seperti biasa. Sebelum berangkat aku memanaskan mesin motor Suzuki kesayanganku, lalu akupun dengan cepat melahap roti berlapis keju dan coklat yang ada diatas meja. Tidak lupa sebelum berangkat aku mencium tangan ibuku dan seperti biasanya aku pergi kesekolah dengan kecepatan 95 km/jam, ukuran standar kecepatan untuku. Ku jemput sinta (pacarku) dirumahnya, dia anak konglomerat yang manja, manis, imut, dan baik. Dia yang menyatakan cinta padaku, dan aku tidak bias menolaknya karena dia begitu perhatian padaku walaupun sebenarnya aku hanya menganggapnya tak lebih dari sahabat dan teman curhatku. Sesampainya ditempat parkir sekolaku, kulihat gadis cacat itu lagi. Gadis aneh yang duduk dikursi roda dan dari taman kanak-kanak sampai sekarang selalu sekelas denganku. Dia selalu menatapku aneh seakan ingin mengungkapkan sesuatu padaku. Dia menjadi cacat seperti ituakibat kecelakaan yang menimpanya dua tahun lalu waktu acara reuni smp pada saat outbond, nama dia uswatun. Saat ku berjalan dilorong aku berpisah arah dengan sinta karena letak kelas kami berlawanan
“Hai bro” Teriak anto temanku yang mengagetkanku dari belakan
”Apaan? Pagi-pagi dah bawel” Jawabku.
“Gak kok, Cuma pengen nanya aja. Gimana tar siang? Jadi gak?”
“Gak jadi deh, Gak ada fulusnya walaupun Cuma 2 ribu /jam nya”
“Yach, gak asik loe bro” Ujarnya sedikit kecewa.
“Namanya juga lagi tanggal tu, lagian tau tuh nyokap. Moneynya dipake”
“Sabar aja, mungkin uangnya lagi dipakai untuk hal yang lebih penting” ucap seorang wanita yang ku tau siapa dia (uswatun).
”Eh, jangan sok ikut campur urusan gw. Gak penting banget tau gak” ucapku kasar.
“bukanya ikut campur, aku hanya ingin ngejelasin aja”
“Gak perlu penjelasan, lagian hobi banget pagi-pagi dah nguping pembicaraan orang lain” Ucapku lebih kasar.
“Udah-udah, yuk bro kekelas aja, dah mau masuk nie” ucap anto dengan menenangkan hatiku yang mulai emosi.

Lalu aku dan anto pergi membiarkan uswatun sendirian begitu saja, dasar wanita aneh. Tapi rasanya apa yang dia ucapkan padaku ada benarnya juga, EGP lah lagian dia sudah lancang begitu. Bersambunggg........... ^_^

Rabu, 17 Agustus 2011

Zero Love


Hanami (tradisi melihat bunga sakura diakhir musim panas) dikota haido, terasa berbeda ketika dia hadir. Usiaku masih 5 tahun, seorang wanita yang ku lihat ditaman itu adalah anak bos ayahku. Sungguh indah, namun setelah beberapa bulan. Bos ayahku itu meninggal dunia dan kepemilikan perusahaan juga berpindah tangan. Ayah ku pun memulai usaha baru diindonesia. Usia berjalan dan berlanjut menjadi kedewasaan, smp ku lalui dengan ku simpan cinta pada wanita dari kelas 1 hingga kelas 3, tapi dia mengetahui cintaku. Tapi setelah itu, kelas 1 sma, rasanya dia semakin jauh dariku hingga kini. Namun setelah beberapa saat orang tuaku mengetahui cinta isengku ini, dia bertanya siapa wanita itu. Hingga aku harus menceritakan siapa wanita itu. Lalu saat tahu, orang tua ku bilang, "dia itu vira, anaknya bos ayahmu yang mengajak liburan ke jepang waktu kecil". Terkejut dan merasa aneh dengan semua itu. Bagaimana mungkin perasaan suka anak kecil berumur 5 tahun, dan keisengan cinta pertama saat remaja terhubung. Bingung dan aneh, namun satu hal yang pasti, itulah kebenaran "CINTAKU". Ini kenyataan hidupku.

Sabtu, 12 Februari 2011

keindahan cinta

Husna, nama gadis itu. Saat pagi hari husna bangun dan bersiap-siap untuk shalat shubuh, dan membangunkan semua penghuni rumah. Namun ia enggan menunaikan niat itu karena semua pintu kamar penghuni rumah itu masih terkunci dan husna juga belum tahu kebiasaan setiap bangun pagi penghuni rumah. Setelah selesai shalat shubuh, husna bersiap berangkat kesekolah barunya dan kegiatan pagi dirumah itu pun seperti biasanya. Pak herdi yang seorang pejabat sekaligus pemilik rumah itu dan juga masih family husna bersiap berangkat kekantor. Bu herdi juga bersiap dan berdandan gaya orang elite karena akan pergi shopping dan arisan. Adnan dan lina kedua anak pak herdi juga bersiap untuk berangkat kesekolah dan sedang sarapan sandwich.
"ma, husna lama banget sieh? Nie kan hari pertamanya sekolah disini. Ntar kalo telat gimana?" ucap adnan ke mamanya.
"Mbok, panggil husna dikamarnya ya. Suruh sarapan, nanti dia bisa telat".
"Baik nyonya" jawab mbok ani.
Ketika Mbok ani akan memanggil husna, ternyata husna sedang keluar dari kamarnya dan berjalan ditangga menuju meja makan.
"Lama banget kamu husna, sedang apa dikamar?" tanya bu herdi.
"Anu bulik, husna tadi habis shalat dulu. Jadinya lama".
"Shalat kok dipakai alasan. Tapi kamu shalat biar dapat kebaikan ya?" tanya bu herdi dengan agak menyindir husna. Karena hari itu adalah hari pertama husna dan dia tidak ingin ada keributan/perdebatan dengan bu herdi. Husna pun menjawab pertanyaan buliknya itu dengan jawaban "iya bulik".
"Adnan, husna berangkat ke sekolah bareng kamu ya sayang!" bu herdi menyuruh adnan.
"ogah akh, masa aku berangkat sama anak udik kayak dia?" jawab adnan dengan wajah agak kesal dan marah.
"sudahlah bulik, biar husna berangkat naik bus saja".
"tapi kamu kan masih baru tinggal disini, nanti kalau ada apa-apa gimana? Bulik nanti yg repot"
"husna bisa jaga diri kok bulik".

 Karena desakan husna, akhirnya bu herdi mengizinkan husna naik bus. Husna mencium tangan pak herdi dan bu herdi dengan sopan dan penuh kasih sayang sebelum berangkat, berbeda dengan adnan dan lina yang langsung pergi berangkat begitu saja. Saat ada bus 3/4 berhenti didepan halte. Husna pun langsung menaikinya dan berdesak-desakan didalam bus karena penuhnya. Sesekali bus itu berhenti untuk mengangkut penumpang, mungkin supir bus itu kasihan dengan penumpang yang masih menunggu dihalte dan akan naik bus, tapi disisi lain supir bus tidak kasihan dengan para penumpang yang berjubel didalam bus. Husna pun terhimpit, bahunya berat karena tertindih oleh badan penumpang lain. Saat dia lihat penumpang dibelakang yang menghimpitnya, dia agak takut karena penumpang itu pria berkumis lebat dan badanya besar sekali (over weight banget). Husna bergeser ke depan yang dekat dengan pintu keluar bus dan akhirnya husna lolos dari himpitan pria itu dan bisa bernafas lega walaupun bahunya agak basah karena keringat yang keluar akibat himpitan tadi.
"fatah hasan 85" ucap kondektur bus yang menunjukan bus sedang berada dijalan mana.
"KIRIII...tok..tok..tok" Ucap husna sambil mengetuk kaca bus dengan tanganya.
Husna pun turun tepat dihalte depan sekolah barunya dan betapa terkejutnya ia karena melihat sekolah dengan gedung yang amat besar dan megah yang memiliki 4 lantai. Disana rata-rata anak pejabat dan kaya semua. Baju seragam para murid pun berwarna putih, bersih, dan wangi. Semua murid itu cantik-cantik dan tampan, berbeda dengan sekolahnya yang dikampung dulu. Tapi husna bersyukur karena ia juga memakai seragam bagus, sopan dan rapi dan juga tas yang bagus pula walaupun itu tas lina anak pak herdi yang diberikan kepada husna.
"Tiiiiiiinnnnnnntttt" bunyi klakson sebuah mobil.
Husna terkejut dan jatuh.
"Bodoh, kamu gak punya mata ya? Kalo berdiri jangan ditengah jalan!" ucap laki-laki dari dalam mobil dengan penuh kekesalan.
"Maaf ya" kata husna dengan lembut. Lalu terdengar bunyi motor yamaha mendekat ke husna dan laki-laki yang diatas motor itu mengulurkan tangan kananya dan berkata " kamu tidak apa-apa?" tanya laki-laki itu. "tidak kok" jawab husna. "dia tadi yang didalam mobil itu temanku, maafkan dia ya!".
 "ya, terima kasih". Husna masih berfikir dan ingin tahu siapa lelaki itu. Tapi akhirnya husna membiarkan rasa ke ingin tahuanya hilang.
 Husna pun mendapat kelas yang bagus dan teman-teman yang ramah. Karena kecerdasan dan kesopanan husna. Husna pun cepat mempunyai teman. Sebulan sudah husna tinggal dengan buliknya. Dia jadi ingat ibunya dikampung yang tiap pagi membangunkan dan shalat shubuh bersamanya. Tapi dia juga kasihan kepada ibunya yang tiap habis shubuh menyiapkan sayur dan menjualnya dipasar untuk biaya kehidupan sehari-hari dan kalau dia dikampung, dia juga merasa memberatkan beban ibunya yang sudah renta karena harus menanggung biaya sekolahnya dan lain sebagainya. Makanya sekarang dia bersyukur karna tinggal dengan pak herdi dan disekolahkan ditempat yang begitu nyaman untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang astronom.

 Siang itu husna sedang membaca buku mungilnya didepan parkiran setelah pulang sekolah. Karena tidak mungkin tiada hari tanpa membaca buku jika husna sendirian. Terdengar suara langkah kaki yang tidak asing dan semakin dekat, lalu kemudian menyapanya “Hmm, assalamu’allaikum “. Ucap lelaki itu, “Wa’allaikumsalam” jawab husna dengan masih fokus membaca bukunya.”Belum pulang ya? Atau sedang nunggu seseorang?” tanya laki-laki itu pada husna.
“Udah pulang kok, tapi lagi nunggu teman”.
“Teman? Siapa? Pacar ea? Tanya laki-laki itu dengan sedikit menggoda husna.
“Bukan pacar, tapi temanku yang namanya evy”. Jawab husna tanpa melihat laki-laki yang sedang berdiri disampingnya itu.
“Dia kenapa kamu tunggu? Apa dia sedang ada urusan disekolah?.
“Urusan karena BB, dan dia dipanggil pak edy guru yang SG”.
“BB dan SG? Istilah apa? Bau Badan dan Segar ya?”
“Bukan, tapi Bawel dan Bandelnya, dan Pak edy guru yang Suka Gawat”.
“ Istilah baru ya?”
“Bukan, tapi itu istilah anak cewek disekolah ini”
“Owh gitu, tapi kayaknya teman kamu akan lama. Daripada nunggu, lebih baik ku antar pulang. Rumah kamu di griya rose kawasan rumah pejabat itu kan?”
“Mungkin”
“Kamu anak pejabat ya?”
“Mungkin”
“Apa kamu setia menunggu temanmu itu?”
“Mungkin”
“Kamu menggemaskan…..” ucap laki-laki itu sambil mencubit pipi husna yang imut dan mulus.
“Aduuuuhhhhhhhh….. sakittt,” Muka husna yang cantik itu memerah dan husna memukul laki-laki itu. Lelaki itu pun menghindar dengan tertawa karna lucu melihat husna yang sedikit jengkel.
“Ayo pulang!!!!, aku antar”.
“Tidak mau. Aku masih mau menunggu temanku”
“Sudahlah, dia pasti masih lama karna urusanya itu. Lagi pula dia kan bawa kendaraan sendiri”
“Kalau aku tinggalkan dia dan pulang denganmu, itu namanya aku ingkar janji donk.”
“Daripada kamu menunggu, nanti kamu dimarahi kalau sampai pulang telat.”
“Ingat kata einstein, Waktu adalah perputaran kehidupan. Dan menunggu adalah waktu. Jadi sekarang aku sedang melakukan kehidupan. Kalau tidak aku tunggu berarti aku tidak melakukan kehidupan.”
“ Hahaha, itu kan hanya filsafat”
“ Tapi orang yang mempelajari filsafat akan puas setelah mengetahui kebenaranya”.
“ Memang susah mengajak kamu , ya sudahlah aku pulang dulu. Jangan biarkan janjimu teringkari. Wassalamu’allaikum”
“ Pasti, Wa’allaikumsalam”
           
            Lalu lelaki itu pergi dan terdengar suara motor yamaha yang semakin menjauh. Lalu tidak lama kemudian munculah evy.
“ Gimana vy? Sudah beres?” tanya husna ke evy yang mukanya sedikit sedih dan agak kesal.
“ Beres ya beres, nggak ya nggak. Sudahlah ayo pulang.” Jawab evy.
“ok dech.” jawab husna.

“SETAN INI” Sumpah serapah yang keluar dari mulut evy sambil menarik choke vespanya yang tidak mau menyala.
“ Hussss, cewek cantik dan anggun gak boleh bilang gitu” ucap husna ke evy.
“ habisnya gak mw nyala, padahal tadi aku abis di maki habis-habisan…. Hufttt”
brrrrrrrmmmmmm….tktktktktktktktk, bunyi vespa evy yang sudah jalan.
“ Vy, kira-kira donk…. Apa gak terlalu ngebut nie???? Lagi pula kerja kelompoknya masih lama kok..”. 
“ Tenang aja, aku gak bakal mancing polisi”.
“yang perlu diperhatikan bukan polisi, tapi speedometermu yang diatas angka 100 itu”
           
Lalu dengan lihai evy menyalip hampir semua mobil dijalan (sebelum lampu merah) lalu didepan evy dan husna ada mobil metro mini, evy menyalipnya dari sisi kanan dan iya terkejut karena didepan metro mini ada truck fuso dan evy langsung belok kekiri dan mengerem vespanya tepat pada lampu perempatan berwarna merah.
“ Sraaaaaaaaakkkkkkk, ciiiiittttt bukkkkk…. “ buku husna dan evy yang jatuh ditengah jalan dan polisi yang bertugas di perempatan itu membantu evy dan husna membereskan buku yang jatuh itu dan pak polisi tidak menilang mereka, mungkin karna kasian kepada mereka berdua.
“Aduhhhhhhh neng geulis, jangan ngebut-ngebut atuh ntar bapak kehilangan”. Ucap supir metro mini sedikit menggoda.
“ Hehehe, ternyata aku hampir menyamai dani pedrosa pacarku” ucap evy dengan jantung yang dag dig dug sambil tersenyum.
 “Dasar, itu namanya mau mati konyol tau.” Ucap husna.

          Setelah itu mereka berdua beristirahat disebuah café terbuka didekat jalan ahmad yani, evy pun langsung memesan sebuah burger dan milk shake dan tanpa ragu evy memakan dan meminumnya.
“Husna, kamu mau pesan apa? Bilang aja, tar ku bayar.”
“Gak usah repot-repot gitu akh vy. Aku lagi puasa senin kamis nie.”
“Badan kurus kering gitu puasa, makin kayak lidi tau.”
“Akh kamu nie ada-ada aja, gak bakal kayak gitu juga. Udah yuk kita ke rumah adri, tar ke sorean.”
“Ya udah, ayuk kita ngebut lagi.” Ucap evy sambil lahapnya memakan makanan yang iya pesan.
“Jangan ngebut lagi. Mending aku naik angkutan umum kalau gitu caranya.”
“Iya, iya….gak ngebut lagi kok. Jangan ngambek gitu.”
“Ya udah ayuk.”

          Lalu mereka berdua pergi meninggalkan café dan pergi ke tempat adri. Setibanya dikos-kosan adri.
”Tiiiiiiiiiinnnnnnnnnnn, bunyi klakson vespa evy yang memberitahukan kedatanganya”.
“Udah datang nie? Lama banget, kita nunggu ampe mau jadi kakek-kakek gini.” Sambut adri pada mereka berdua yang baru tiba.
“Maaf, tadi ada sedikit gangguan dijalan.” Jawab evy.
“Tapi syukurlah kalian bisa datang, anak-anak nunggu diruang tamu tuh.”

          Tak lama kemudian terdengar suara motor yang makin mendekat dan tak asing ditelinga husna.
“Assalamu’allaikum” ucap laki-laki yang datang itu.
“Wa’allaikumsalam, lama banget bro. ayo buruan masuk dan cepet kita mulai diskusi kerja kelompoknya.” Ucap adri pada laki-laki itu.
“ok bro.”
                   Lalu laki-laki itu masuk dan dimulailah diskusi itu dengan serius selama 2,5 jam…. Dan ketika diskusi selesai. Semua orang diruangan itu melakukan shalat berjama’ah, dan laki-laki yang telat tadi menjadi imam dalam shalat itu. Setelah usai shalat merekapun makan bersama dengan makanan yang sudah disiapkan oleh adri, dan saat ditengah-tengah makan bersama itu, tiba-tiba.
“KOLOR, KOLOR, KOLOR, Rp. 20000 DAPAT TIGA.” Teriak penjual kolor yang kebetulan lewat depan kos’an adri dan menghampiri husna dkk.
“Kolor neng? Murah kok Cuma Rp. 10000 an aja.” Ucap pedagang kolor itu dengan sedikit kelelahan karena mungkin si pedagang itu belum makan dari tadi pagi.
“Gak pak, maaf ya pak.” Ucap husna dengan sedikit senyum menghiasi bibir nya.
“Ayo neng beli ya!!! Belum laku nie.”
“Tapi kita biasa belanja di mal pak” ucap evy
“kalau di mal kan buat lebaran neng, lagian kolor kan pakaian semua umur. Masa neng ama temen cowoknya gak beli sih?”
“Saya beli 3 pak” ucap laki-laki yang datang telat tadi.
“Terima kasih ya, buat pelaris karena di beli jejaka”. Ucap penjual kolor itu.
“Hahaha, bapak ada-ada saja” ucap laki-laki itu.
“Kalau begitu bapak pamit dulu ya”
“Pak sarapan dulu nie..!”
“Gak usah, lagi pula bapak buru-buru”.
         
          Setelah itu mereka semua bercanda dengan riang hingga jam menunjukan pukul 17.00 pm. Lalu di perjalanan pulang evy setelah mengantar husna pulang, evy berpapasan dengan laki-laki yang membeli kolor itu.
“Vy, sini sebentar. Aku da perlu”
“Ada perlu apa?” Tanya evy sedikit heran karma gak biasanya laki-laki itu ajak dia bicara.
“Aku mau Tanya aja. Apa benar husna dapat beasiswa ke jepang?”
“Iya, tapi aku kurang tau kapan dia berangkat kesana”
“Jadi begitu ya? Makasih ya”

          Dua bulan setelah itu, pemberitahuan ujian semester akhir pun diberitahukan. Dan bergembiralah mereka semua karena mereka semua lulus dengan sempurna dan husna pun mendapatkan beasiswa ke jepang untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang astronom. Lalu disuatu petang husna menunggu menunggu evy yang sedang mengurus kuliahnya di ugm fakultas hukum. Adri pun mendapat beasiswa ke oxford inggris fakultas bidang kedokteran. Dan husna pun mendengar suara motor Yamaha yang makin mendekat…….

“Assalamuallaikum”
“Wa’allaikum salam laki-laki misteriusku”
“ gak biasanya kamu panggil aku gitu, by the way kamu mau ke jepang ya? Paman dan ibumu pasti bangga”.
“memangnya gak boleh ya aku panggil gitu? Lagi pula aku ingin cita-citaku tergapai.”
“Boleh lah, apa yang gak buat wanita menggemaskanku ini”
“Lalau kenapa? Dan ada apa kamu menghampiriku?”
“Aku mau menyatakan isi hatiku untukmu”
“Tidak perlu begitu, karena aku tahu dari sikap dan wajahmu yang berseri itu.”
“Jadi ketahuan ya?”
“Iya, begitulah.”
“Tapi kamu jauh-jauh ke jepang untuk jadi astronom?”
“Mengertilah, awalnya aku ingin menjadi ustadzah. Tapi setelah bertemu denganmu. Aku ingin menamai sebuah rasi bintang di angkasa sebagai nama kita berdua. Agar nama kita abadi selamanya dan tak kan hilang”
“Apa benar begitu? Tapi aku mencintaimu lebih dari untuk menjaga agar kau tak hilang dariku”
“Tunggulah hingga aku menamai tiga bintang yang sejajar itu sebagai nama kita karena letaknya ber orbit dan belum ada yang menemukanya”
“Tapi kau harus pahami cintaku”
“Aku sangat memahaminya”
“Jadi? Kita beri apa nama bintang itu?”
“Husna dan Huda forever. Indah kan?”
“Sangat indah, apa lagi cinta kita bersinar didalamnya. :-)
:-)
          Setelah itu mereka berdua tidak pernah terpisahkan selamanya, dan cinta mereka abadi didunia, angkasa dan akhirat.

(THE END)
jangan lupa buat comment ea

Rabu, 15 Desember 2010

Hal terindah


Hati ini hanya untuk kamu walaupun aku hanya sebagai pelarian cintamu, tapi aku merasakan kebahagiaan bila ada kamu ^_^, Wanita ini membuatku bangkit dari keterpurukan cinta yang telah hancur, makasih ya SAHABATKU :-)